Tumpukan sampah yang menggenangi sungai menjadi tempat yang nyaman
bagi bakteri, kuman dan virus sebuah penyakit untuk berkembang biak dan
menyebarkan penyakitnya. Penyebaran penyakit tersebut selanjutnya
dikenal sebagai infeksi yang menyerang manusia. Menurut kamus Online
Wikipedia, infeksi merupakan kolonisasi (penyerbuan) yang dilakukan oleh
spesies asing terhadap organisasi inang dan membahayakan inang dalam
hal ini adalah manusia. Spesies asing atau organisme penginfeksi
menggunakan sarana yang dimiliki oleh inang untuk dapat memperbanyak
diri. Spesies asing tersebut dapat berupabakteri, parasit, fungi, virus,
prion dan viroid.
Organisme patogen ini tidak tampak secara klinis dan dapat
menyebabkan cedera atau luka. Organisme patogen yang berupa virus,
bakteri dan organisme lainnya dapat menginfeksi ke dalam tubuh manusia
dalam berbagai cara. Yaitu melalui kulit, saluran gastrointestinal,
pernapasan, urogenital dan jalur yang terbentuk saat kehamilan.
Selanjutnya, di dalam tubuh manusia organisme patogen tersebut akan
melakukan penyerangan terhadap sel dan jaringan host. Setelah melakukan
penyerangan, jaringan yang akan diserang akan mengalami kerusakan dan
pada akhirnya, akan menimbulkan penyakit.
Seperti yang diterangkan di atas, tumpukan sampah yang menumpuk di
saluran air sungai atau genangan karena hujan, berpotensi sebagai
penyimpan organisme patogen yang dapat menginfeksi organ tubuh. Diantara
penyakit yang disebabkan organisme patogen saat musim hujan adalah
sebagai berikut.
Tetanus.
Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Clostiridium
Tetani. Virus ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan
peliharaan. Bakteri Clostiridium Tetani ini masuk ke dalam tubuh manusia
melalui luka terbuka, lecet dan terkontaminasi tanah yang mengandung
bakteri tersebut.
Pada saat banjir, tetanus gampang menyebar dikarenakan bakteri
tersebut terbawa oleh kotoran, sampah yang terbawa air. Apabila saat itu
kita mengalami luka yang terbuka, dan terkena kotoran atau sampah yang
terbawa air tersebut maka bakteri itu akan mudah menginfeksi ke dalam
tubuh kita. Dalam waktu satu atau dua minggu, bakteri tersebut akan
menyerang jaringan tubuh terutama urat saraf dan otot kita. Jaringan
otot dan saraf yang rusak akan menyebabkan kejang selama tiga hari
pertama. 10 hari berikutnya kejang akan mulai berkurang frekwensinya.
Tidak berhenti pada fase ini, seseoran yang terinfeksi virus ini akan
mengalami kejang, ketegangan otot.
Secara umum, tetanus terbagi menjadi tiga jenis yaitu. Pertama,
tetanus lokal, jenis ini menyebabkan otot terasa sakit, timbul
rebiditas. Gejala ini akan menghilang dalam beberapa minggu. Kedua,
tetanus general, jenis tetanus ini sering menimpa seseorang. Gejala yang
dialami adalah bulu kuduk kaku, trismus, gelisah dan mudah tersinggung
dan dalam waktu singkat konstruksi somatik meningkat. Ketiga, jenis
tetanus yang seirng menimpa adalah jenis tetanus segal, jenis tetanus
ini merupakan tetanus lokal yang jarang terjadi. Masa inkubasi ini
adalah 1-2 hari terjadi sesudah otitis media atau luka pada kepala.
Disentri
Di musim penghujan, banyak makanan yang tidak hygienis dan tidak steril.
Hal tersebut karena saat musim penghujan banyak orang-orang yang tidak
memperdulikan kebersihan tangan setelah melakukan aktivitas di musim
hujan. Makanan yang yang terinfeksi oleh parasit entamoeba hystolytica
tadi kemudian akan masuk dan menular kepada orang lain melalui makanan
dan air yang sudah terkontaminasi kotoran dan lalat. Infeksi parasit ini
bisa menyebabkan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit
perut dan buang air besar yang encer atau yang lebih dikenal dengan
panyakit disentri.
Mengenai jenis disentri basiler, biasanya menyerang secara tiba–tiba
sekitar dua hari setelah kemasukan kuman/bakteri Shigella. Gejalanya
yaitu demam, mual dan muntah-muntah, diare dan tidak napsu makan. Bila
tidak segera diatasi, dua atau tiga hari kemudian keluar darah, lendir
atau nanah dalam feses penderita. Pada disentri basiler, penderita
mengalami diare yang hebat yaitu mengeluarkan feses yang encer hingga
20-30 kali sehari sehingga menjadi lemas, kurus dan mata cekung karena
kekurangan cairan tubuh (dehidrasi). Hal tersebut tidak bisa dianggap
remeh, karena bila tidak segera diatasi dehidrasi dapat mengakibatkan
kematian. Gejala lainnya yaitu perut terasa nyeri dan mengejang.
DBD (Demam Berdarah)
Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang sering berkembang
biak di dalam genangan air baik di tempayan, ember bahkan di dalam bak
mandi yang jarang di bersihkan. Nyamuk Aedes Aegypti, ini selanjutnya
menginfeksi tubuh manusia. Tubuh seseorang yang diinfeksi oleh nyamuk
Aedes Aegypti akan menunjukkan gejala panas tiba-tiba kemudian sakit
kepala berat. Otot dan persendian juga diserang oleh virus yang dibawa
oleh nyamuk Aedes Aegypti, akibatnya seseorang yang terkena penyakit ini
biasanya sendinya akan terasa sakit (myalgia dan arthalagia).
Satu ciri khusus yang menandakan penyakit DBD dengan penyakit lainnya
adalah munculnya bintik-bintik berwarna merah terang dan biasanya
muncul pada bagian bawah badan beberapa pasien yang terjangkiti virus
ini. Kondisi ini diperparah dengan diare akut dengan kombinasi sakit d
perut, rasa mual, muntah dan pilek. Jika sudah dalam kondisi demikian,
maka tidak ada cara lain kecuali melakukan pemeriksaan di dokter
setempat atau menjalani rawat inap.
Pencegahan
Ketiga penyakit diatas hanyalah beberapa gejala yang ditimbulkan karena
pola hidup kita yang salah sewaktu musim hujan. Jadi bukan musim hujan
yang disalahkan, melainkan perilaku kita yang salah. Pola hidup yang
dimaksudkan adalah seperti membuang sampah sembarangan, tidak mencuci
tangan ketika akan makan dan diperparah dengan buruknya sanitasi atau
pembuangan saat musim hujan. Untuk menangani atau mencegah beberapa
peyakit diatas, maka tidak ada cara lain selain dengan menerapkan pola
hidup sehat seperti menjaga kebersihan tubuh, mencuci tangan ketika
mengambil makanan dan selalu membuang sampah di tempat yang sudah
ditentukan.
Khusus mengenai penyakit DBD, bisa diatasi dengan 3 M. M Pertama
yaitu membersihkan bak mandi secara rutin. Paling tidak membersihkan bak
mandi seminggu sekali. M yang kedua yaitu menutup tempat yang bisa
digunakan air untuk berkubang. Misalnya tempayan, ember yang tidak
terpakai dan tempat penampungan lain. M terakhir atau M yang ketiga
yaitu Memberikan bubuk abate ke dalam bak mandi. Gunanya untuk mematikan
jentik-jentik nyamuk yang barangkali bersarang di bak mandi.
Insya Allah dengan langkah-langkah pencegahan diatas, maka kita siap
untuk menghadapi musim penghujan yang sebentar lagi akan datang. Langkah
tersebut juga harus diiringi dengan mengkonsumsi makanan sehat 4 sehat
lima sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar